Album Linkin Park "Living
Things"
Dengan Living
Things, Linkin Park membuktikan jika mereka belum padam dan masih
menyimpan gelora semangat bermusik yang tinggi. Duabelas tahun setelah Hybrid
Theory, Chester Bennington, Mike Shinoda, Joe Hahn, Rob Bourdon, Brad Delson
dan Dave Farrell masih setia menggedor pendengaran kita dengan hentakan dan
tetabuhan nu-metal-electronic-rock yang masif.
Dibuka dengan Lost in The Echo, Mike
Shinoda langsung menghajar dengan rap yang rapat dan kemudian disusul oleh
vokal Chester Bennington yang melengking pada chorus. Beat-beat elektronika
yang tebal masih membungkus musiknya. Namun Joe Hahn tidak lantas membiarkan
kita menyimak gaya yang sama seperti yang pernah mereka usung.
Simak Lies Greed Misery yang kental
dengan pengaruh Hip-hop namun beat industrial dengan pilihan melodi yang cukup
nge-pop menghasilkan perpaduan yang segar dan khas. Pendekatan yang sama juga
dapat ditemui dalam Castle of Glass, namun kali ini Hip-hop harus menghindar
karena rock yang dibawakan oleh Linkin Park kali ini dihibrida dengan unsur
folk yang harmonis.
Lagu yang sedikit berbeda terdapat
pada judul Skin To Bone.Sebenarnya ini adalah lagu yang memiliki tema yang
cukup gelap dan dalam. Sementara itu Hip-hop kembali hadir dalam Until It
Breaks yang gegap gempita. Atmosfir kelam yang dibawakan Shinoda dalam verses
kemudian berubah menjadi sedikit light saat Bennington menyanyikan chorusnya.
Yang tak kalah menarik, bagian bridge hadir layaknya sebuah himne. Perpindahan
beat yang tak terduga ini benar-benar kejutan yang istimewa.
Jangan takut juga jika Linkin Park
menepikan lagu-lagu yang telah menjadi ciri khas mereka, karena Living Things
masih menyediakan track seperti Victimized yang membongkar semangat Nu-Metal
Linkin Park sampai ke akarnya. Atau I’ll Be Gone, sebuah power rock, yang
tipologinya dapat kita temui dalam zaman album Meteora. Sementara itu, In My
Remains memang agak mengingatkan pada single lama milik mereka, What I’ve Done,
yang juga menjadi soundtrack untuk film Transformer. Tapi tidak mengapa.
Single utama dari Living Things
adalah Burn It Down. Untuk single ini lagi-lagi Linkin Park bekerjasama dengan
Rick Rubin, yang bertindak sebagai produser bersama dengan Mike Shinoda.
Chester Bennington, vokalis grup ini, menyebutkan jika Burn It Down adalah “the
really high energy and the really strong electronic melodies and hooks kind of
set this song apart, which is why we chose it as our first single“. Dan memang
tidak salah, karena Burn It Down hadir dengan konsep rock tradisional ala
Linkin Park. Yep. perpaduan antara rock dengan elektronik yang dulu membesarkan
nama Linkin Park diolah kembali menjadi sesuatu yang menyegarkan dan sesuatu
yang bisa kita harapkan dari grup sekaliber Linkin Park.
Album ditutup oleh Powerless. Lagu yang juga terdapat di end
credit film Abraham Lincoln Vampire Hunter ini bisa disebutkan sebagai
lagu “balada” menurut versi Linkin Park, yaitu lagu dengan beat yang tidak
terlalu riuh, bergerak dalam tempo sedang dan vokal Chester Bennington yang
terdengar lebih emosionil. Tidak salah jika film musim panas tersebut memilih
lagu ini sebagai lagu penutup film karena memang mengandung unsur melodramatis
yang tebal.
Berikut ini judul lagu di Album "Living Things" :
1. "Lost In The Echo
2. "In My Remains"
3. "Burn It Down"
4. "Lies Greed Misery"
5. "I'll Be Gone"
6. "Castle Of Glass"
7. "Victimized"
8. "Roads Untraveled"
9. "Skin To Bone"
10. "Until It Breaks"
11. "Tinfoil"
12. "Powerless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik akan menuliskan komentar. Silahkan berkomentar dengan baik